Keberadaan polisi di suatu negara sangat penting. Polisi bisa memberikan rasa aman, dan mengurangi terjadinya potensi kejahatan. Seseorang yang berniat melakukan kejahatan, kemungkinan besar akan mengurangi niatnya jika ada polisi di dekatnya.
Tetapi empat hari di Singapura, saya tidak melihat polisi di jalan-jalan maupun tempat umum lainnya, kecuali di bandara.
Ternyata tanpa penampakan polisi yang mencolok, negara tetangga Singapura begitu aman. Di Singapura kriminalitas sangat minim, kecuali kejahatan siber. Dan penjahat ekonomi dari Indonesia, banyak yang “ngadem” di Singapura.
Bukan cuma polisi, saya juga tidak melihat Satpam, yang di Indonesia sangat mudah ditemui, baik di tempat umum maupun di perkantoran. Jika di tempat wisata ada petugas berseragam, mereka biasanya bertugas untuk memeriksa tiket atau mengarahkan wisatawan. Bukan petugas keamanan yang membawa senjata atau alat pelindung diri lainnya.
Wisatawan dan masyarakat setempat membaur tanpa ada gesekan. Jutaan warga tiap hari berseliweran menggunakan MRT dan kendaraan pribadi. Semua bergerak mekanis, tidak ada keributan atau suara berisik seperti yang sering kita temukan di Stasiun KRL padat penumpang seperti di Manggarai, Stasiun Tanah Abang atau Stasiun Duri, karena penumpang berdesak-desakan di tangga berjalan.
Hotel tempat saya menginap di Harbour Front persis di pinggir jalan raya. Di depan ada simpang lima dan fly over di atasnya. Di seberang hotel ada mal Vivo City yang terdapat stasiun MRT Harbour Front. <span;>Tirai penutup jendela kaca di kamar hotel tidak pernah saya tutup baik siang maupun malam.