JAKARTA, TERMINALNEWS – Dalam rangka memperkuat barisan pengamanan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta menggelar kegiatan Penguatan Tugas Pokok dan Fungsi Pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Rutan Cipinang untuk terus meningkatkan kualitas pengamanan dan pelayanan bagi warga binaan, Kamis (4/7).
Dalam sambutannya, Sukarno Ali menekankan pentingnya pelayanan yang baik sebagai bagian dari strategi pengamanan yang efektif. “Strategi pengamanan terbaik adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,” ujar Sukarno Ali.
Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan warga binaan, tetapi juga mengurangi potensi konflik dan insiden keamanan di dalam rutan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR) Febrian Sony, Pejabat Struktural dan seluruh Jajaran Pengamanan.
Rutan Cipinang sendiri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Sasaran pengamanan di Rutan mencakup beberapa aspek yang sangat penting untuk memastikan lingkungan yang aman dan tertib bagi para petugas, warga binaan serta keluarganya.
“Demi mewujudkan keamanan dan ketertiban serta keselamatan bagi semua pihak, maka dari itu kita harus melaksanakan strategi pengamanan seperti yang tertuang didalam Permenkumham nomor 8 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Keamanan Keamanan dan Ketertiban Pada Satuan Kerja Pemasyarakatan.
Untuk itu, Kepala Rutan juga melakukan tes urin mendadak kepada 138 petugas dengan hasil tes keseluruhan dinyatakan negatif serta pengecekan telepon genggam mereka untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan yang dapat mengancam keamanan Rutan, termasuk keterlibatan dalam judi online yang digalakan oleh Presiden Jokowi yang sudah membuat keputusan tentang Satgas Pemberantasan judi online, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat terancam sanksi diberhentikan. Langkah ini diambil untuk menjaga integritas dan profesionalisme petugas dalam menjalankan tugas mereka.