Ketika Pencinta Sepak Bola Membumi
MENGAPA PEMAIN NATURALISASI INDONESIA “SAMPAH”?
Oleh : Mbah Cocomeo
Minggu lalu, teman sejawat jurnalis mBah Coco, mampir ke markas “Kandang Ayam”. Namanya Dino Sutan Kerajaan. Entah kerasukan apa, urang awak ujug-ujug mampir di malam gulita?
Dalam workshop tentang dunia sepak bola dan seisinya. Salah satu quote-quote mBah Coco, yang digugat dan dipertanyakan, serta ingin minta penjelasan secara detail,dari Dino Sutan adalah, “Mengapa mBah Coco, terkesan sangat benci, sehingga menulis quote yang isinya, pemain naturalisasi Indonesia, sampah?”
Apakah bisa menjelaskan difinisisi dan mempertangjungjawabkan yang dimaksud “sampah” oleh mBah Coco, sehingga terkesan kejam dan sadis. Demikian, kira-kira salah satu pertanyaan Dino.
Sebelum menjawab pertanyaan Dino. mBah Coco berbilang, bahwa alasan menulis naturalisasi Indonesia ‘sampah”, bisa dijelaskan kepada orang-orang yang berlatar belakang sepak bola, punya literasi sepak bola, pemain sepak bola, dan juga wartawan sepak bola. “Kalau dijelaskan kepada sekadar nitizen, atau generasi Z atau penggemar bola yang buta wawasan, dijamin nggak nyambung, bro!”
mBah Coco, adalah penggemar sepak bola sejati. Artinya, nggak pernah benci, nggak pernah marah, dan nggak mungkin sirik. Karena, profesinya sebagai jurnalis. Maka, tugas pokoknya, adalah mengkritik. Dalam mengkritik, harus kejam dan sadis, serta kadang-kadang wajib humanis. Hanya untuk satu tujuan, agar stakeholder sadar dari belenggu kedunguan yang tak terbatas. Hehehehehe